Di bidang jaringan komputer seringkali kita mendengar kata hub dan switch,
bentuknya mirip dan fungsinya dasarnya juga sama yaitu untuk transfer data dari
dan ke komputer-komputer dalam suatu jaringan.
Dari tampak luar, sebuah hub atau switch terlihat sama, keduanya memiliki jack RJ-45 untuk
berhubungan dengan suatu device. Sebelum berbicara mengenai mengenai perbedaan
antara keduanya maka ada baiknya kita lihat sejenak mengenai keterbatasan suatu
(non switched) ethernet, yaitu hanya satu device yang dapat mentransmit data ke
suatu segment pada suatu waktu tertentu. Jika lebih dari satu device berusaha
mentransmit data pada waktu yang bersamaan maka akan terjadilah collision. Setelah collision terjadi maka setiap
device tadi harus melakukan proses pengiriman data kembali (re-transmit). Dapat
dibayangkan jika jumlah segment dalam jaringan semakin bertambah maka otomatis
kemungkinan akan terjadinya collision akan semakin besar, dan karena akibat
collision ini semua device akan melakukan proses re-transmit maka otomatis
traffic jaringan akan menjadi relatif lebih lambat.
Sebelum ditemukannya teknologi switch, suatu jaringan dapat
dibagi-bagi ke dalam beberapa segment dengan suatu device yang dinamakan
bridge. Bridge memiliki dua buah port ethernet. Jika ada traffic ke dalam
jaringan maka secara otomatis bridge akan mengamati device-device yang
terlibat di dalamnya dari kedua sisi (melihat berdasarkan MAC address-nya).
Bridge kemudian akan mampu membuat keputusan untuk mem-forward atau tidak
mem-forward setiap paket data menuju ke device tujuan.
Kenapa Switch Lebih Baik?
Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic
jaringan. Hub hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada
hub tersebut. Ini akan sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap
port berfungsi juga sebagai suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan
suatu device maka secara prinsipal setiap device akan bersifat independen terhadap device lainnya.
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Sebagai contoh misalnya ada suatu switch yang
pada port-nya terpasang beberapa device berikut ini:
- Computer 1
- Computer 2
- Computer 3
- Printer
- File Server
- Uplink ke internet
- Computer 1
- Computer 2
- Computer 3
- Printer
- File Server
- Uplink ke internet
Pada kasus ini, Computer
1 dapat melakukan proses print (cetak) dokumen, sementara itu Computer 2 bisa
mengakses file server, dan sementara itu pula Computer 3 dapat melakukan akses
ke Internet. Ini semua bisa dilakukan karena switch dapat secara pintar
melakukan forward traffic paket data khusus hanya kepada device-device yang
terlibat saja. Ini juga yang disebut dengan hubungan antar device yang simultan
dan bersifat independen. Jadi kesimpulannya di dalam switch terdapat suatu
mekanisme filtering dan forwarding terhadap traffic jaringan yang melewatinya.
sumber: blank91.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar